Solopos.com, KLATEN — Warga di Desa Bengking, Kecamatan Jatinom, Klaten mengembangkan agroeduwisata dengan mengolaborasikan pertanian dan pariwisata didukung potensi UMKM.

PromosiStrategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Salah satu yang menjadi daya tarik pengembangan itu yakni wisata gerobak sapi. Selain bisa belajar pertanian terutama budi daya hortikultura dan kelengkeng, pengunjung bisa menikmati suasana perkampungan yang hijau dengan aneka pepohonan dengan menumpang gerobak sapi.

Salah satu peternak sapi, Yanto alias Mas Petruk, mengatakan selain menumpang gerobak sapi, pengunjung bisa menikmati sensasi menunggang sapi keliling kampung di wilayah Bengking berjarak hampir 1 km.

 

Warga menunggangi sapi keliling kampung di Desa Bengking, Kecamatan Jatinom, Minggu (20/3/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

 

Baca Juga: Begini Foto-Foto Saat Puluhan Sapi Tunggang Kirab Keliling Kota Solo

Sapi-sapi peranakan ongole (PO) di desa tersebut sudah terlatih. Para pemiliknya yang tergabung dalam Pasukan Nunggang Sapi (PNS) secara rutin melatih sapi-sapi itu agar jinak hingga mudah diajak keliling kampung.

Tarifnya untuk gerobak besar Rp250.000 dan gerobak kecil Rp200.000 dengan durasi 30 menit keliling kampung. Kapasitas gerobak besar bisa 10-12 orang dewasa atau anak-anak 15-20 orang. Sementara gerobak kecil 5-7 orang dewasa. Untuk wisata tunggang sapi, tarif yang dikenakan Rp50.000.

 

Gerobak sapi membawa wisatawan melintas di jalan kampung di Desa Bengking, Kecamatan Jatinom, Klaten, Minggu (20/3/2022). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

 

Untuk naik gerobak sapi besar Rp250.000 dan gerobak kecil Rp200.000 dengan durasi 30 menit keliling kampung.(Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi