SOLOPOS.COM - Suasana jual beli di pasar wisata Papringan Dusun Titang, Nampirejo, Temanggung, Jateng, Minggu (3/10/2021). Setelah tidak beroperasi akibat pandemi COVID-19, pasar wisata yang menjual berbagai jenis makanan tradisional dan transaksinya menggunakan uang koin dari bambu tersebut kembali digelar guna membangkitkan sektor pariwisata. (Antara/Anis Efizudin)
Solopos.com, TEMANGGUNG – Pasar wisata Papringan yang berada Dusun Titang, Nampirejo, Temanggung, Jateng, Minggu (3/10/2021) kembali beroperasi setelah tutup akibat pandemi Covid-19.
Pasar wisata yang menjual berbagai jenis makanan tradisional dan transaksinya menggunakan uang koin dari bambu tersebut kembali digelar guna membangkitkan sektor pariwisata.
Advertisement
Dikutip dari Detik.com, Keunikan dari pasar Papringan ini adalah pembayarannya menggunakan koin bambu. Pengunjung harus menukar uang kelipatan Rp2.000, Rp20.000 atau Rp 50.000 di tempat penukaran uang. Daftar harga untuk membeli makanan yang disediakan tertera di tempat tersebut dengan jelas , seperti , makanan berat seharga 2-6 piring. Dua piring itu setara dengan 4.000 rupiah.
Pasar Papringan ini digelar di bawah rindangnya rumpun bambu yang menambah kesan asri dan alami. Pasar wisata ini buka hanya setiap Minggu Wage dan Minggu Pon. Artinya, dalam 35 hari Pasar Papringan hanya buka dua kali.