Foto
Selasa, 12 Oktober 2021 - 17:01 WIB

Begini Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Solo

Nicolous Irawan  /  Burhan Aris Nugraha  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas saat proses kulminasi matahari berlangsung di Plaza Manahan, Solo, Selasa (12/10/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Kota Solo menjadi salah satu daerah di Soloraya yang mengalami fenomena alam disebut dengan kulminasi matahari atau lebih dikenal sebagai hari tanpa bayangan. Wilayah Soloraya antara lain Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Boyolali juga mengalami hari tanpa bayangan selama dua hari berturut-turut mulai Selasa hingga Rabu (12-13/10/2021).

 

Advertisement
Pengendara sepeda motor melintas saat proses kulminasi matahari berlangsung di Jl. Adisucipto, Manahan, Solo, Selasa (12/10/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

 

Warga berjalan melintas di Plasa Manahan, Solo saat fenomena hari tanpa bayangan, Selasa (12/10/2021). (Solopos/Nicolous Irawan) 

 

Hari tanpa bayangan adalah kulminasi atau transit atau istiwa’. Merupakan fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Fenomena saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat disebut Kulminasi Utama.

Advertisement

Pada saat itu, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau disebut titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan “menghilang” karena bertumpuk dengan benda itu. Karena itu, hari kulminasi utama dikenal sebagai hari tanpa bayangan.

 

Hari tanpa bayangan adalah kulminasi atau transit atau istiwa’. Merupakan fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Fenomena saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat disebut Kulminasi Utama. (Solopos/Nicolous Irawan)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif