Foto
Selasa, 8 Maret 2022 - 20:40 WIB

Belum Diketahui Kapan Dibangun, Ini Wujud Masjid Majasem Klaten

Taufiq Sidik Prakoso  /  Antara  /  Burhan Aris Nugraha  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tampak depan bangunan Masjid Majasem di Pakahan, Jogonalan, Klaten, Selasa (8/3/2022). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Masjid Majasem menjadi salah satu masjid kuno yang ada di Kabupaten Klaten. Diperkirakan, masjid itu sudah ada ratusan tahun silam.

Masjid itu telah ditetapkan pemerintah sebagai salah satu bangunan cagar budaya (BCB). Pengelolaan masjid itu diserahkan ke Pemkab Klaten oleh pemerintah pusat melalui Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah pada 2020 lalu.

Advertisement

Masjid Majasem atau yang kini bernama Masjid Al-Makmur berada di tengah perkampungan Dukuh Majasem, Desa Pakahan, Kecamatan Jogonalan, Klaten. Bagian dalam masjid terdiri dari 16 tiang kayu jati utuh. Mayoritas masih kayu asli bangunan lama. Suasananya adem.

 

Pegiat pemerhati cagar budaya melihat jenis makam kuno di Makam Majasem, Jogonalan, Klaten, Selasa (8/3/2022). (Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

 

Advertisement

Baca Juga: Wajib Tahu, 4 Masjid Kuno di Sragen Ini Bernilai Sejarah Penting!

Belum diketahui pasti kapan masjid itu didirikan. Ada beberapa versi soal kapan masjid itu berdiri. Hal itu setidaknya seperti pada prasasti yang ada di tembok masjid.

Satu prasasti bertuliskan Masjid Baitul Makmur 1385 M Majasem tertanggal 6 Januari 2001. Namun, tak ada penjelasan siapa yang mengeluarkan prasasti itu.

Advertisement

Sementara, prasasti lainnya bertuliskan Masjid Al-Makmur masjid perdikan yasanipun Sampeyan Dalem Ingkang Sinoehoen Kanjeng Soesoehanan Pakoe Boewono Ing Karaton Surakarta Th. 1780 M, katetepaken tgl. 2 Mei 2003 dening S.I.K.S Pakoe Boewono XII. Prasasti tersebut dilengkapi tanda tangan Paku Buwono XII.

Sejumlah warga membersihkan lampu di Masjid Majasem, Jogonalan, Klaten, Selasa (8/3/2022). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

 

Anggota Komunitas Pemerhati Cagar Budaya Klaten mengunjungi makam di kompleks Masjid Majaasem bertujuan untuk mengenal sejarah makam kuno para ulama penyebar agama Islam masuk di Indonesia. (Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif