Solopos.com, SOLO — Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menabuh gamelan Kyai Guntur Madu dan Guntur Sari di Bangsal Pagongan di sisi utara dan selatan Masjid Agung Keraton Solo, Kamis (21/9/2023).

PromosiMabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Dua gamelan pusaka tersebut ditabuh oleh puluhan abdi dalem Keraton Solo dengan melantunkan Gending Rambu dan Gending Rangkung selama sepekan. Ritual tabuh gamelan akan berakhir pada 12 Rabiul Awal yang merupakan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Prosesi dibunyikannya gamelan Kyai Guntur Madu dan Guntur Sari tersebut menandakan dimulainya tradisi Sekaten di Solo yang berkaitan dengan penyebaran agama Islam di Pulau Jawa pada era Wali Sanga.

Warga menunggu ditabuhnya gamelan Kyai Guntur Sari di bangsal Pagongan kompleks Masjid Agung Keraton Solo, Kamis (21/9/2023). (Solopos/Joseph Howi Widodo)
Prameswari Dalem GKR Pakubuwana XIII Hangabehi (kiri) didampingi abdi dalem Keraton Solo membagikan kinang dan telur asin saat dimulainya tabuh gamelan Kyai Guntur Madu dan Guntur Sari
di Bangsal Pagongan kompleks Masjid Agung Keraton Solo, Kamis (21/9/2023). (Solopos/Joseph Howi Widodo)
Sejumlah pelajar melihat pedagang mengunyah kinang saat mulai ditabuhnya gamelan Kyai Guntur Madu dan Guntur Sari di Bangsal Pagongan kompleks Masjid Agung Keraton Solo, Kamis (21/9/2023). (Solopos/Joseph Howi Widodo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi