Foto
Kamis, 21 September 2023 - 21:44 WIB

Dua Gamelan Pusaka Keraton Solo Ditabuh Tandai Dimulainya Tradisi Sekaten

Joseph Howi Widodo  /  Burhan Aris Nugraha  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menabuh gamelan Kyai Guntur Madu di Bangsal Pagongan kompleks Masjid Agung Keraton, Solo, Kamis (21/9/2023). (Solopos/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO — Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menabuh gamelan Kyai Guntur Madu dan Guntur Sari di Bangsal Pagongan di sisi utara dan selatan Masjid Agung Keraton Solo, Kamis (21/9/2023).

Dua gamelan pusaka tersebut ditabuh oleh puluhan abdi dalem Keraton Solo dengan melantunkan Gending Rambu dan Gending Rangkung selama sepekan. Ritual tabuh gamelan akan berakhir pada 12 Rabiul Awal yang merupakan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Advertisement

Prosesi dibunyikannya gamelan Kyai Guntur Madu dan Guntur Sari tersebut menandakan dimulainya tradisi Sekaten di Solo yang berkaitan dengan penyebaran agama Islam di Pulau Jawa pada era Wali Sanga.

Warga menunggu ditabuhnya gamelan Kyai Guntur Sari di bangsal Pagongan kompleks Masjid Agung Keraton Solo, Kamis (21/9/2023). (Solopos/Joseph Howi Widodo)
Prameswari Dalem GKR Pakubuwana XIII Hangabehi (kiri) didampingi abdi dalem Keraton Solo membagikan kinang dan telur asin saat dimulainya tabuh gamelan Kyai Guntur Madu dan Guntur Sari
di Bangsal Pagongan kompleks Masjid Agung Keraton Solo, Kamis (21/9/2023). (Solopos/Joseph Howi Widodo)
Sejumlah pelajar melihat pedagang mengunyah kinang saat mulai ditabuhnya gamelan Kyai Guntur Madu dan Guntur Sari di Bangsal Pagongan kompleks Masjid Agung Keraton Solo, Kamis (21/9/2023). (Solopos/Joseph Howi Widodo)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif