Mahasiswi Universitas Negeri Makassar menggelar aksi memperingati Hari Ibu di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (22/12/2014). Mereka menyerukan agar penghargaan terhadap kaum ibu dilakukan dengan membebaskan para perempuan dari berbagai bentuk kekerasan, fisik, psikis, ekonomi, dan seksual. (JIBI/Solopos/Antara/Sahrul Manda Tikupadang)

Mahasiswi Makassar merayakan Hari Ibu 2014, Senin (22/12/2014). (JIBI/Solopos/Antara/Sahrul Manda Tikupadang)

PromosiTragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Mahasiswi Universitas Negeri Makassar menggelar aksi memperingati Hari Ibu 2014 di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (22/12/2014). Mereka menyerukan agar penghargaan terhadap kaum ibu dilakukan dengan membebaskan para perempuan dari berbagai bentuk kekerasan, fisik, psikis, ekonomi, dan seksual.

Sejatinya peringatan Hari Ibu di Indonesia berbeda dengan peringatan sejenis di negara lain yang biasanya diimplementasikan untuk memanjakan para ibu. Hari Ibu yang dirayakan secara nasional di Indonesia setiap 22 Desember adalah peringatan Kongres Perempuan Indonesia di Dalem Jayadipuran, Jogja, 22-25 Desember 1928. Hari Ibu yang ditetapkan Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden No. 316/1953 pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia itu justru dimaksudkan untuk menghargai semangat berkarya wanita Indonesia dan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi