Foto
Minggu, 20 Agustus 2017 - 05:50 WIB

Foto Full Day School Tetap Ditolak

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah santriwati menunjukkan poster penolakan terhadap program full day school di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jateng, Jumat (18/8/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Full Day School terus memicu penolakan.

Sejumlah santri mengusung replika keranda saat aksi damai menolak program full day school dari Kemendikbud di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jateng, Jumat (18/8/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Advertisement

Program full day school yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)  tak henti memicu penolakan. Santri dan santriwati di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (18/8/2017), menggelar aksi damai menolak program lima hari sekolah tersebut. Mereka turun ke jalan mempertontonkan poster dan menggelar aksi teatrikal demi menunjukkan penolakan mereka itu.

Aksi damai menolak lima hari sekolah atau full day school itu diikuti sekitar 5.000 santri, santriwati, guru, ulama, aktivis Banser, dan GP Ansor. Mereka sepakat menuntut pemerintah mencabut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 yang mengatur kebijakan anyar itu karena dinilai tidak sesuai dengan keberagaman dan kondisi geografis sosiologis masyarakat Indonesia.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif