SOLOPOS.COM - Warga yang masih trauma akibat gempa bumi berada di dalam tenda posko pengungsian sementara yang didirikan TNI-Polri di Kelurahan Pojoksari, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (25/10/2021). (Antara/Aji Styawan)
Solopos.com, SEMARANG —Sejumlah warga yang masih trauma akibat gempa bumi berada di dalam tenda posko pengungsian sementara yang didirikan TNI-Polri di Kelurahan Pojoksari, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (25/10/2021).
Peristiwa gempa bumi tektonik jenis Swarm (gempa dangkal bermagnitudo kecil dengan frekuensi sering) 3 SR sejak Sabtu (23/10) dan gempa susulan kurang dari 3 SR hingga Senin (25/10) pagi dengan total 34 gempa di Ambarawa dan sekitarnya tidak menimbulkan korban jiwa dan kerusakan berat pada permukiman warga.
Advertisement
Advertisement
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta masyarakat di Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang, khususnya Ambarawa tidak perlu takut terhadap rentetan gempa yang terjadi. Meski demikian, ia meminta masyarakat selalu siaga dengan perkembangan yang terjadi terkait kebencanaan di wilayahnya.