Foto
Minggu, 2 Februari 2014 - 17:15 WIB

Gunung Kelud Menggeliat, Status Naik Jadi Waspada

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah wisatawan duduk di bebatuan Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, Sabtu (17/11/2013). Gubernur Jawa Timur memosisikan Gunung Kelud dalam status quo atau belum memiliki status hukum terkait konflik batas wilayah kepemilikan Gunung Kelud antara Kabupaten Kediri dengan Blitar. (JIBI/Solopos/Antara/Rudi Mulya) ((Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, KEDIRI — Gunung Kelud yang terletak di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, semakin aktif. Status gunung dengan ketinggian 1.730 meter di atas permukaan laut (MDPL) itu berubah dari sebelumnya aktif normal menjadi waspada.

Petugas Pos Pantau Gunung Kelud, Khoirul, Minggu (2/2/2014), mengatakan perubahan status itu dilakukan karena ada peningkatan aktivitas di lokasi gunung. “Perubahan dilakukan per Minggu dari aktif normal ke waspada. Dengan ini, kami merekomendasikan agar jarak 2 kilometer [dari puncak gunung] dikosongkan [dari aktivitas warga],” katanya ketika dimintai konfirmasi Antara, Minggu.

Advertisement

Peningkatan aktivitas itu, kata dia, baru terjadi setelah letusan Gunung Kelud pada 2007. Gunung yang pernah meletus secara effusif (tertahan) itu mulai memperlihatkan peningkatan aktivitas sejak Minggu pagi. Khoirul menegaskan peningkatan itu tidak ada hubungannya dengan aktivitas sejumlah gunung berapi lainnya di Indonesia.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Kediri, Edhi Purwanto, mengaku sudah dihubungi tim pemantau Gunung Kelud tentang kenaikan aktivitas tersebut. Untuk saat ini, pihaknya sudah meminta agar loket pintu masuk ke lokasi Gunung Kelud ditutup dan pintu masuk ke lokasi gunung digembok. Pada jarak 2 kilometer, terdapat pintu masuk yang juga dipasang teralis.

“Kami tutup pintu loket demi menghindari komplain. Kami juga sampai saat ini masih menunggu rekemendasi PVMBG [Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi] Bandung karena mereka yang tahu persis,” ucap Edhi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif