Solopos.com, SOLO — Kabupaten Grobogan, Blora dan Wonogiri menjadi penyumbang utama produksi jagung di Jawa Tengah. Produksi jagung Grobogan 737.183 ton dengan luas panen 116.498 hektare dan produktivitas rata-rata 63,28 kuintal per ha. Sedangkan produksi jagung Blora 369.054 ton dengan luas panen 66.057 hektare dan produktivitas rata-rata 55,87 kuintal per hektare.
PromosiTimnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027
Di peringkat ketiga Kabupaten Wonogiri, yang produksi 321.426 ton dan luas panen 50.028 hektare dan produktivitas 64,25 kuintal per hektare.
Hal itu mencatatkan Provinsi Jateng merupakan salah satu penyumbang jagung terbesar kedua di Indonesia. Produksi jagung Jateng mencapai 3,467 juta ton pada 2019 dengan luas panen 566.767 hektare dan produktivitas rata-rata 61,18 kuintal per ha.
Tingginya produktivitas jagung di tiga wilayah itu dipengaruhi sejumlah aspek. Tidak terkecuali peran dari Syngenta selaku produsen benih jagung berkualitas.
Tim Ekspedisi Pangan 2022 Solopos Media Group (SMG) berkesempatan melihat langsung aktivitas pertanian jagung di Desa Jeruk, Bogorejo, Blora, yang mayoritas menggunakan benih Syngenta, Jumat (21/10/2022).
Ekspedisi didukung Pupuk Indonesia Holding Company, PLN, Syngenta, Bulog, Perhutani, Perkebunan Nusantara serta Nasmoco.
Selama lima hari, Tim Ekspedisi Pangan 2022 SMG mengeksplorasi sektor pangan di wilayah Jatim, Jateng dan Jogja.