Foto
Kamis, 9 September 2021 - 13:37 WIB

Kemeriahan Tradisi Tutup Sura Warga Lereng Merapi di Selo Boyolali

Bayu Jatmiko Adi  /  Burhan Aris Nugraha  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga membawa nasi tumpeng dengan penerangan obor untuk dibawa pada tradisi Tutup Sura di Stabelan, Tlogolele, Selo, Boyolali, Rabu (8/9/2021). Selain menyajikan berbagai jenis tumpeng, warga juga menggelar doa bersama di jalanan kampung setempat. Tradisi Tutup Sura dilakukan untuk meminta keselamatan warga yang berada di lereng Gunung Merapi kepada Tuhan. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Warga di Dukuh Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, menggelar tradisi Tutup Sura, Rabu (8/9/2021). Selain menyajikan berbagai jenis tumpeng, warga juga menggelar doa bersama di jalanan kampung setempat.

Kepala Dusun Stabelan, Maryanto, mengatakan tradisi Tutup Sura dilakukan untuk meminta keselamatan warga yang berada di lereng Gunung Merapi kepada Tuhan, dimana saat ini masih ada pandemi Covid-19. Selain itu aktivitas Merapi juga masih tinggi.

Advertisement

 

Warga di Dukuh Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, berkumpul bersama menggelar tradisi Tutup Sura, Rabu (8/9/2021) malam. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

 

Warga membawa nasi tumpeng beserta lauk dalam rangkaian tradisi Tutup Suro di Stabelan, Tlogolele, Selo, Boyolali, Rabu (8/9/2021) malam. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

 

Advertisement
Anak-anak membawa obor tampak ceria saat mengikuti tradisi Tutup Sura. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

 

Sejumlah warga membawa nasi tumpeng dengan penerangan obor untuk dibawa pada tradisi Tutup Sura di Stabelan, Tlogolele, Selo, Boyolali, Rabu (8/9/2021). Selain menyajikan berbagai jenis tumpeng, warga juga menggelar doa bersama di jalanan kampung setempat. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif