Foto
Jumat, 8 Maret 2024 - 15:59 WIB

Kirab Tradisi Haul Agung dan Sadranan Sunan Pandanaran di Bayat Klaten

Taufiq Sidik Prakoso  /  Burhan Aris Nugraha  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga membawa tumpeng dan tenong berisi aneka makanan saat mengikuti haul agung dan sadranan di Makam Sunan Pandanaran, Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Klaten, Jumat (8/3/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Warga mengikuti kirab dengan membawa jodhang, tumpeng, tenong, gunungan hasil bumi, pada rangkaian haul agung dan sadranan Sunan Pandanaran di Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Klaten, Jumat (8/3/2024).

Haul agung dan sadranan Sunan Pandanaran diperingati setiap 27 Ruwah dalam kalender Jawa sebagai wujud syukur selama satu tahun diberi kelancaran, kemurahan rezeki dan kesejahteraan.

Advertisement

Rangkaian kegiatan kirab diikuti warga perwakilan dari 20 RW di Paseban dan masing-masing membawa tumpeng. Selain itu, warga yang menggantungkan ekonomi mereka dari denyut wisata religi di makam Sunan Pandanaran ikut membawa tenong beraneka makanan.

Tumpeng serta isi tenong kemudian dinikmati bersama seusai zikir dan tahlil selesai.

Sejumlah sesepuh memimpin doa pada rangkaian haul agung dan sadranan di Makam Sunan Pandanaran, Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Klaten, Jumat (8/3/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)
Ratusan warga memadati kawasan makam Paseban, Bayat, Klaten saat mengikuti haul agung dan sadranan Sunan Pandanaran, Jumat (8/3/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif