Solopos.com, TULUNGAGUNG — Korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas bus versus KA Rapih Dhoho di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Ketanon, Tulungagung, Jawa Timur, bertambah satu orang, sehingga total korban meninggal menjadi enam orang setelah satu orang yang mengalami luka serius kondisinya terus memburuk dan tidak tertolong.
PromosiTimnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027
Pada Senin (28/2/2022), polisi melakukan pengecekan titik lokasi tabrakan antara KA Rapih Doho dan bus PO Harapan Jaya di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Ketanon, Tulungagung, Jawa Timur.
Polisi menyatakan penyebab kecelakaan yang menewaskan enam penumpang bus dan belasan lainnya luka-luka itu masih terus diselidiki, namun dugaan awal ada unsur kelalaian pengemudi bus yang berkendara di jalur terlarang untuk kendaraan besar.
Selain itu, petugas dari PT KAI juga memasang pancang baja di jalur menuju perlintasan kereta api untuk membatasi kendaraan yang boleh melintas, terutama kendaraan besar seperti truk, bus, sekaligus sebagai upaya mencegah terjadinya kecelakaan.
Baca Juga: Braaak! Bus Wisata Tertabrak Kereta di Tulungagung, 4 Meninggal
Sebelumnya, kecelakaan maut terjadi antara bus PO Harapan Jaya nopol AG 8679 US dengan KA Dhoho Penataran no Lok 351 di perlintasan tanpa palang pintu Desa Ketanon Tulungagung, Selasa (28/2/2022) sekitar pukul 05.00 WIB.
Kecelakaan tersebut itu menyebabkan empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian dari 43 penumpang termasuk awak bus meninggal dunia dan 14 lainnya luka-luka dan harus dilarikan ke RSUD dr. Iskak Tulungagung untuk mendapat pertolongan kedaruratan medis.