SOLOPOS.COM - Warga berebut gunungan dalam perayaan Garebeg Syawal di halaman Masjid Agung Solo, Minggu (19/7/2015).
Lebaran 2015 di Solo diwarnai Garebeg Syawal.
Warga berebut gunungan dalam perayaan Garebeg Syawal di halaman Masjid Agung Solo, Minggu (19/7/2015).
Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Minggu (19/7/2015), melaksanakan tradisi Grebek atau Garebek Syawal dengan mengarak dua gunungan dari keraton untuk didoakan di Masjid Agung Solo. Sesuai tradisi, seusai didoakan, kedua gunungan yang didesain sebagai gunungan jaler dan gunungan estri itu boleh diperebutkan oleh warga yang menghadiri acara tradisional Jawa itu.
Warga berebut gunungan dalam perayaan Garebeg Syawal di halaman Masjid Agung Solo, Minggu (19/7/2015).
Warga berebut gunungan dalam perayaan Garebeg Syawal di halaman Masjid Agung Solo, Minggu (19/7/2015).
Garebek adalah perayaan tahunan yang bertalian dengan hari raya Islam. Acara tradisional Jawa itu digelar tiga kali dalam setahun. Ketiga garebek dalam tradisi keraton-keraton Jawa itu adalah Garebek Maulud yang digelar setiap tanggal 12 Rabiulawal, Garebek Puasa yang digelar setiap tanggal 1 Syawal, dan Garebek Besar yang digelar setiap tanggal 10 Zulhijah.
Acara tradisional Jawa itu selain mencerminkan kegembiraan raja dan keluarga Kasunanan Surakarta Hadiningrat menyambut datangnya hari raya Islam, juga dimaksudkan sebagai wujud kedekatan Kasunanan dengan warganya. Diizinkannya bahan pangan yang terpasang pada gunungan itu diprebutkan warga seusai didoakan juga dimaksudkan sebagai sedekah Kasunanan kepada warganya.
