Maulid Nabi Muhammad ditandai garebek.

PromosiPramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Sejumlah perempuan muda usia mengikuti pawai memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW menuju kawasan Alun-Alun Kota Madiun, Kamis (24/12/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

Sejumlah perempuan muda usia mengikuti pawai memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW menuju kawasan Alun-Alun Kota Madiun, Kamis (24/12/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

Kendati tak pernah ada peninggalan sejarah berupa keraton Islam di Madiun, Pemerintah Kota Madiun pimpinan Wali Kota Bambang Irianto menggelar garebek Mulud untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 Hijriah, Kamis (24/12/2015). Layaknya kota-kota dengan keraton Islam Jawa, sebagian warga Kota Madiun berebut makanan dan hasil bumi yang ditata seolah-olah menggunung.

Garebek gunungan hasil bumi dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad. (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Garebek gunungan hasil bumi dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad. (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

“Gunungan” makanan dan hasil bumi itu ditandu untuk diarak dari Masjid Kuno Taman ke kawasan Alun-Alun Madiun sebelum didoakan di Masjid Besar Kota Madiun. Pawai dengan ratusan peserta dari berbagai kalangan masyarakat mengiringi, termasuk sederet perempuan muda usia.

Setelah didoakan itulah terbuka kesempatan warga untuk garebek atau berebut makanan dan hasil bumi yang diletakkan di rangka berbentuk kerucut. Kantor Berita Antara mempublikasikan rangkaian acara Grebeg Maulud Nabi Muhammad SAW yang digelar Pemkot Madiun itu sebagai tindakan melestarikan tradisi budaya.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi