Foto
Kamis, 29 September 2022 - 10:59 WIB

Mengintip Produksi Payung Batik di Bayat Klaten, Tembus Pasar Asia & Amerika

Taufiq Sidik Prakoso  /  Burhan Aris Nugraha  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah ibu-ibu membatik payung di rumah produksi Bima Sena, Dukuh Pendem, Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Rabu (28/9/2022). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Sejumlah perempuan membuat kerajinan payung batik di Dukuh Pendem, Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Klaten, Rabu (28/9/2022).

Proses membatik payung dilakukan menggunakan canting sama seperti pembuatan produk kain batik. Hanya, pewarna yang digunakan yakni pewarna cat. Beragam motif batik digoreskan pada media payung mulai dari pola batik klasik hingga kontemporer. Motif-motif itu seperti motif tiga negeri serta motif klasik seperti kawung, sekar jagad, truntum, dan lain-lain.

Advertisement

Hasil kerajinan yag dikembangkan Sularto, 42, atau yang akrab disapa Jeprik itu sukses menembus pasar Asia hingga Amerika. Payung batik dipasarkan dengan harga mulai Rp150.000 per biji hingga Rp450.000 per biji.

 

Pemilik usaha payung batik Sularto alias Jeprik, 42, menunjukkan hasil produk payung batik di rumah produksinya di Dukuh Pendem, Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Rabu (28/9/2022). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

 

Advertisement
Perajin menggoreskan canting di media payung di rumah produksi Bima Sena, Dukuh Pendem, Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Rabu (28/9/2022). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif