Foto
Kamis, 31 Maret 2022 - 21:45 WIB

Meriah! Tradisi Dugderan Sambut Ramadan di Semarang Kembali Digelar

Newswire  /  Burhan Aris Nugraha  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga membawa replika hewan imajiner Warak Ngendog saat melihat tradisi Dugderan di Aloon-Aloon Masjid Agung Semarang, Jawa Tengah, Kamis (31/3/2022). (Antara/Aji Styawan)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menggelar tradisi Dugderan atau festival menyambut datangnya bulan suci Ramadan dari Balai Kota menuju Masjid Agung Semarang, Kamis (31/3/2022).

Tradisi Dugderan telah berlangsung sejak 1882 di Kota Semarang itu digelar untuk menyambut bulan suci Ramadan diisi berbagai kesenian serta pasar rakyat. Dugderan merupakan cerminan dari perpaduan tiga etnis yang mendominasi masyarakat Semarang yakni etnis Jawa, Tionghoa, dan Arab.

Advertisement

 

Warga melihat pentas tarian Kuda Lumping dalam tradisi Dugderan di Aloon-Aloon Masjid Agung Semarang, Jawa Tengah, Kamis (31/3/2022). (Antara/Aji Styawan)

 

Baca Juga: Asal-Usul Dugderan Semarang, Tradisi 3 Etnis Sambut Ramadan

Advertisement

Pada tahun 2020 tradisi Dugderan digelar sangat terbatas dan tertutup, sedangkan 2021 acara berlangsung secara virtual. Pada tahun ini tradisi Dugderan mulai digelar secara terbuka seiring menurunnya kasus Covid-19.

 

Warga melihat sejumlah replika hewan imajiner Warak Ngendog sebagai simbol akulturasi budaya Tionghoa, Arab, dan Jawa di Kota Semarang yang dipajang di depan Masjid Agung Semarang saat tradisi Dugderan di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (31/3/2022). (Antara/Aji Styawan)

 

Advertisement
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyapa warga saat mengikuti tradisi Dugderan di Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (31/3/2022). (Antara/Aji Styawan)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif