Pabrik Semen di Kendeng masih ditolak.

PromosiPemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

 Warga Pegunungan Kendeng bertahan di depan Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (15/9/2017), demi demo menolak pabrik semen. (JIBI/Solopos/Antara/Puspa Perwitasari)


Warga Pegunungan Kendeng bertahan di depan Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (15/9/2017), demi demo menolak pabrik semen. (JIBI/Solopos/Antara/Puspa Perwitasari)

Warga yang mengaku sebagai petani Pegunungan Kendeng, eks Keresidenan Pati, Jawa Tengah, Jumat (15/9/2017), kembali berdemonstrasi di depan Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Petani Kendeng yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK) itu meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan menghentikan kegiatan pembangunan pabrik semen di area tempat tinggal mereka.

Warga Pegunungan Kendeng kembali berdemonstrasi memolak pabrik semen di depan Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (15/9/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Puspa Perwitasari)

Warga Pegunungan Kendeng kembali berdemonstrasi memolak pabrik semen di depan Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (15/9/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Puspa Perwitasari)

Aksi unjuk rasa itu merupakan pengulangan demonstrasi yang mereka gelar di tempat sama Maret 2017 lalu. Dalam aksi itu, Patmi, 48, salah seorang peserta aksi semen kaki dalam unjuk rasa itu, meninggal karena serangan jantung. Kala itu para petani Pegunungan Kendeng, eks Keresidenan Pati, Jawa Tengah, akan tetap melanjutkan aksi menolak pabrik semen yang telah menelan korban jiwa tersebut. Semangat cinta lingkungan hidup itu bergema ke manca negara, sampai-sampai aksi semen kaki juga digelar di luar Indonesia.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi