SOLOPOS.COM - Petugas Perumda Air Minum Toya Wening Solo menunjukkan sampel air baku yang sudah tercemar limbah alkohol dan yang belum tercemar di bantaran Sungai Bengawan Solo, Nusupan, Kadokan, Grogol, Sukoharjo, Selasa (7/9/2021). Air baku tercemar limbah alkohol tersebut merupakan permasalahan tahunan saat memasuki puncak musim kemarau sejak 2018 hingga saat ini belum ada solusi. (Solopos/Nicolous Irawan)
Solopos.com, SOLO — Perumda Air Minum Toya Wening (PDAM) Solo menghentikan operasional Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi akibat air baku Sungai Bengawan Solo tercemar limbah industri alkohol, Selasa (7/9/2021) pukul 06.00 WIB. Petugas Perumda Air Minum Toya Wening Solo kemudian melakukan pengecekan dengan mengambil sampel air baku yang tercemar limbah alkohol di Sungai Bengawan Solo, Nusupan, Kadokan, Grogol, Sukoharjo. Air baku berwarna hitam, berbau menyengat, dan hasil pengolahannya tidak sesuai baku mutu Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 492/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Air baku tercemar limbah alkohol tersebut merupakan permasalahan tahunan saat memasuki puncak musim kemarau sejak 2018 hingga saat ini belum ada solusi. Kapasitas IPA Semanggi sekitar 60 liter/detik. Warga yang terdampak mencapai 4.800an pelanggan di Kecamatan Pasar Kliwon, seperti, sebagian Kelurahan Semanggi dan Mojo serta sebagian Kelurahan Sangkrah dan Gajahan.