Foto
Senin, 20 September 2021 - 21:44 WIB

Pasien Turun Signifikan, Isolasi Apung di Kapal Umsini Ditutup

Newswire  /  Bisnis Indonesia  /  Burhan Aris Nugraha  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas turun dari KM Umsini usai mengikuti penutupan program isolasi apung di Terminal Peti Kemas Makassar di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/9/2021). KM Umsini akan kembali melayani penumpang pada tanggal 25 September mendatang dengan rute, Kijang-Tanjung Priok-Surabaya – Makassar – Maumere – Larantuka – Lewoleba – Kupang. (Antara/Arnas Padda)

Solopos.com, MAKASSAR — Tempat isolasi terapung bagi pasien Covid-19 di Kapal Umsini milik Pelni resmi ditutup ditandai penyemprotan air ke udara oleh petugas pemadam kebakaran di Terminal Peti Kemas Makassar di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/9/2021).

Pemerintah Kota Makassar resmi menutup program isolasi apung di atas kapal Pelni yang telah berlangsung selama dua bulan karena adanya penurunan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 secara signifikan dari sekitar 700 pasien per hari menjadi sekitar 70-80 pasien per hari, serta penurunan keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di Kota Makassar mengalami penurunan menjadi 1,8 persen.

Advertisement

KM Umsini akan kembali melayani penumpang pada tanggal 25 September mendatang dengan rute Kijang-Tanjung Priok-Surabaya – Makassar – Maumere – Larantuka – Lewoleba – Kupang.

 

Mobil pemadam kebakaran menyemprotkan air ke udara pada acara penutupan program isolasi apung di KM Umsini yang telah berlangsung sejak 2 Agustus di Pelabuhan Makassar Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/9). (JIBI/Bisnis Indonesia/Paulus Tandi Bone)

 

Advertisement
Petugas turun dari KM Umsini usai mengikuti penutupan program isolasi apung di Terminal Peti Kemas Makassar di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/9/2021). (Antara/Arnas Padda)

 

Pemerintah Kota Makassar resmi menutup program isolasi apung di atas kapal Pelni yang telah berlangsung selama dua bulan karena adanya penurunan kasus terkonfirmasi COVID-19 secara signifikan dari sekitar 700 pasien per hari menjadi sekitar 70-80 pasien per hari, serta rasio tempat tidur terpakai (bed occupancy ratio/BOR) di Kota Makassar mengalami penurunan menjadi 1,8 persen. (JIBI/Bisnis Indonesia/Paulus Tandi Bone)

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif