Solopos.com, WONOSOBO — Perajin melakukan proses pewarnaan kain saat pembuatan batik dengan perwarna dari limbah kopi dan teh di Sanggar Abhirama Batik Penawangan, Tawangsari, Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (30/4/2024).

PromosiKisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Menurut perajin, pemanfaatan limbah atau ampas kopi dan ampas teh sebagai pewarna batik alami karena warnanya unik dan ramah lingkungan. Proses pembuatan batik tulis dengan pewarna alami memerlukan ketelatenan ekstra karena melibatkan banyak tahapan pencelupan.

Satu lembar kain batik dengan pewarna alami dari limbah kopi dan teh itu dijual Rp250.000 – Rp400.000 dan telah dipasarkan ke berbagai wilayah di Indonesia.

Perajin menunjukkan bahan pewarna batik dari limbah kopi dan limbah teh di Sanggar Abhirama Batik Penawangan, Tawangsari, Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (30/4/2024). (Antara/Anis Efizudin)

 

Perajin memamerkan karya batik dengan perwarna limbah kopi dan limbah teh di Sanggar Abhirama Batik Penawangan, Tawangsari, Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (30/4/2024). (Antara/Anis Efizudin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi