Solopos.com, BADUNG — Ratusan perempuan umat Hindu menjunjung keben bambu atau tempat sesajen saat tradisi Mapeed pada rangkaian persembahyangan Hari Raya Galungan di Desa Lukluk, Badung, Bali, Rabu (2/8/2023).

PromosiSkuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Tradisi dengan berjalan beriringan sambil membawa sesajen yang dilakukan ratusan perempuan Bali tersebut digelar secara sederhana menjelang dilakukan persembahyangan bersama perayaan Galungan di Pura Dalem Desa Adat Lukluk.

Hari raya Galungan dirayakan oleh umat Hindu Bali setiap 210 hari sekali, dengan menggunakan perhitungan kalender Bali sebagai hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan).

Warga negara asing (WNA) berbincang dengan umat Hindu yang berjalan sambil menjunjung keben bambu atau tempat sesajen saat tradisi Mapeed pada rangkaian persembahyangan Hari Raya Galungan di Desa Lukluk, Badung, Bali, Rabu (2/8/2023). (Antara/Nyoman Hendra Wibowo)

 

Tradisi berjalan beriringan dengan membawa sesajen tersebut digelar secara sederhana menjelang dilakukan persembahyangan bersama Hari Raya Galungan di Pura Dalem Desa Adat Lukluk. (Antara/Nyoman Hendra Wibowo)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi