Solopos.com, ACEH UTARA — Warga mengumpulkan berbagai barang yang masih bisa diselamatkan pascabanjir di Desa Lubuk Pusaka, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Aceh, Senin (23/1/2023).

PromosiSantri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Banjir dengan ketinggian mencapai tiga meter akibat meluapnya aliran Sungai Krueng Keureto, Krueng Pirak, dan Krueng Pase pada Sabtu (21/1/23) mengakibatkan tujuh unit rumah warga ambruk diterjang banjir.

Di Kabupaten Aceh Utara, banjir merendam tujuh kecamatan dengan ketinggian air 30 centimeter hingga 3,5 meter. Korban terdampak sebanyak 18.154 jiwa dalam 5.147 KK, dan 6.229 jiwa dalam 1.699 KK terpaksa harus mengungsi.

Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat sebanyak 20.797 warga harus mengungsi akibat banjir yang melanda beberapa kabupaten/kota dalam beberapa hari terakhir, yang dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi.

BPBA mencatat kabupaten di Aceh yang dilanda banjir, yakni Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Timur, Aceh Tamiang dan Aceh Utara, serta tanah longsor di ruas jalan kawasan di Aceh Tengah.

 

Puing-puing rumah pascabanjir di Desa Lubuk Pusaka, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Aceh, Senin (23/1/2023). (Antara/Rahmad)

 

Seorang anak menuntut sepedanya di tengah banjir yang melanda Kecamatan Matang Kuli, Aceh Utara, Aceh, Senin (23/1/2023). (Antara/Rahmad)

 

Banjir di Aceh Utara dengan ketinggian mencapai tiga meter akibat meluapnya aliran Sungai Krueng Keureto, Krueng Pirak, dan Krueng Pase pada Sabtu (21/1/23) mengakibatkan tujuh unit rumah warga ambruk diterjang banjir. (Antara/Rahmad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi