Foto
Rabu, 17 April 2024 - 22:52 WIB

Ribuan Warga Berebut Gunungan Ketupat di Tradisi Syawalan Bukit Sidoguro Klaten

Dhima Wahyu Sejati  /  Burhan Aris Nugraha  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga berebut gunungan ketupat saat tradisi Syawalan di Bukit Sidoguro, Bayat, Klaten, Rabu (17/4/2024). (Istimewa/Humas Pemkab Klaten)

Solopos.com, KLATEN—Ribuan warga Klaten berebut gunungan ketupat pada perayaan puncak Tradisi Syawalan di Bukit Sidoguro, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Rabu (17/4/2024).

Masyarakat datang sejak pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Mereka duduk di sekitar Bukit Sidoguro menunggu arak-arakan dimulai. Arakan ketupat baru dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. Bupati Klaten ikut berjalan arakan. Ada sekitar 25 gunungan ketupat dan sayur yang turut diiringi hadroh.

Advertisement

Dibuka dengan tarian tradisi dari Omah Wayang Klaten. Sejumlah perempuan menari menggunakan pakaian serba oren. Setelah itu gunungan ketupat dinaikkan di atas panggung. Warga yang hadir juga ikut berdesakan ke dekat panggung dan langsung berebut. Belum ada sepuluh menit, isi gunungan ketupat itu sudah ludes.

Selain itu, panitia juga menyediakan 1.000 porsi ketupat opor siap santap, untuk dibagikan kepada masyarakat yang hadir dalam tradisi tahunan ini.

Warga mengusung gunungan ketupat yang akan diperebutkan warga saat tradisi Syawalan di Bukit Sidoguro, Bayat, Klaten, Rabu (17/4/2024). (Solopos/Dhima Wahyu Sejati)
Penari dari Omah Wayang Klaten menampilkan kesenian tari saat tradisi Syawalan di Bukit Sidoguro, Bayat, Klaten, Rabu (17/4/2024). (Istimewa/Humas Pemkab Klaten)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif