SOLOPOS.COM - Warga menata sesaji yang digunakan untuk ritual saat mengikuti serangkaian budaya Nyadran Gunung Rogokusumo di Desa Silurah, Wonotunggal, Batang, Jawa Tengah, Jumat (24/11/2023). (Antara/Harviyan Perdana Putra)
SOLOPOS.COM - Dua penari membawakan Tarian Ronggeng saat mengikuti serangkaian budaya Nyadran Gunung Rogokusumo di Desa Silurah, Wonotunggal, Batang, Jawa Tengah, Jumat (24/11/2023). (Antara/Harviyan Perdana Putra)
SOLOPOS.COM - Sejumlah warga duduk di sekitar ceting nasi berisi makanan tradisional saat mengikuti serangkaian budaya Nyadran Gunung Rogokusumo di Desa Silurah, Wonotunggal, Batang, Jawa Tengah, Jumat (24/11/2023). (Antara/Harviyan Perdana Putra)
Solopos.com, BATANG — Warga menata sesaji yang digunakan untuk ritual saat mengikuti serangkaian budaya Nyadran Gunung Rogokusumo di Desa Silurah, Wonotunggal, Batang, Jawa Tengah, Jumat (24/11/2023).
Nyadran Gunung Rogokusumo Silurah yang mengusung tema Harmonisasi Adat dan Kelestarian Alam dengan Mempertahankan Tradisi dan Budaya itu bertujuan sebagai tolak bala dari malapetaka sekaligus untuk menjaga tradisi budaya dengan menggelar ider-ider desa, potong kambing, dan pentas Ronggeng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.