Foto
Minggu, 10 April 2022 - 18:55 WIB

Sembahyang Ching Bing, Potret Tradisi Sadranan Warga Tionghoa di Solo

Nicolous Irawan  /  Burhan Aris Nugraha  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Umat Khonghucu mengikuti sembahyang pada tradisi Ching Bing di halaman Rumah Duka Tiong Ting, Jebres, Solo, Minggu (10/4/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Warga keturunan Tionghoa memiliki tradisi serupa Sadranan, yakni tradisi Ching Bing. Tradisi tersebut dilakukan setiap awal April.

Ching Bing merupakan tradisi warga keturunan Tionghoa yakni bentuk penghormatan dan doa bagi leluhur. Umat Konghucu diwajibkan menghormati leluhur karena mereka merupakan orang yang berjasa semasa hidupnya.

Advertisement

Umat memberikan penghormatan dengan menyediakan sesaji yang memiliki makna.

 

Umat Khonghucu melihat nama-nama leluhur sebelum mengikuti sembahyang pada tradisi Ching Bing di halaman Rumah Duka Tiong Ting, Jebres, Solo, Minggu (10/4/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

 

Advertisement

Baca Juga: Ada Makam Belanda dan Tionghoa di Kawasan PG Karanganom Klaten

Seperti yang dilakukan umat Khonghucu bersembahyang serta membakar kertas berupa nama leluhur pada tradisi Ching Bing di halaman Rumah Duka Tiong Ting, Jebres, Solo, Minggu (10/4/2022).

Tradisi tersebut digelar kembali setelah vakum saat pandemi Covid-19.

Advertisement

 

Warga keturunan Tionghoa membakar kertas berupa nama leluhur saat mengikuti sembahyang Ching Bing di halaman Rumah Duka Tiong Ting, Jebres, Solo, Minggu (10/4/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

 

Tradisi Ching Bing merupakan tradisi sadranan warga keturunan Tionghoa yakni sembahyang untuk penghormatan dan doa bagi leluhur. (Solopos/Nicolous Irawan)

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif