Foto
Minggu, 6 Maret 2022 - 20:08 WIB

Terdampak Tol Jogja-Bawen, 75 Warga Magelang Dapat Lahan Gratis

Newswire  /  Burhan Aris Nugraha  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga bergotong royong saat membuka lahan untuk permukiman baru di perladangan dusun Diwak, Karangkajen, Secang, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (6/3/2022). (Antara/Anis Efizudin)

Solopos.com, MAGELANG — Warga bergotong royong saat membuka lahan untuk permukiman baru di perladangan dusun Diwak, Karangkajen, Secang, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (6/3/2022).

Sebanyak 75 kepala keluarga yang rumahnya terdampak pembangunan proyek jalan tol Bawen-Yogyakarta mendapat ganti lahan gratis secara keseluruhan seluas empat hektare dari tokoh masyarakat setempat bernama As’ari, 60.

Advertisement

Seorang tokoh masyarakat yang juga merupakan mantan kepala desa di daerah tersebut memberikan tanahnya secara gratis kepada warga satu dusun yang rumahnya terdampak tol agar mereka tetap tinggal bersama dalam satu wilayah dan tidak terpisah.

 

Warga bergotong royong saat membuka lahan untuk permukiman baru di perladangan dusun Diwak, Karangkajen, Secang, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (6/3/2022). (Antara/Anis Efizudin)

Baca Juga: Pembebasan Lahan Tol Jogja-Bawen Diharap Tanpa Masalah

Advertisement

Pembangunan jalan tol Jogja-Bawen akan melewati delapan Kecamatan di wilayah Kabupaten Magelang, yakni Ngluwar, Muntilan, Mungkid, Borobudur, Candimulyo, Tegalrejo, Secang, Grabag.

Dikutip dari laman Kementerian PUPR, jalan Tol Yogyakarta-Bawen akan memiliki panjang 75,82 km yang melintas di dua provinsi, yakni Jateng sepanjang 67,05 km dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sepanjang 8,77 km. Tol Yogyakarta-Bawen akan memiliki 6 seksi, yakni Seksi 1 Sleman-Banyurejo sepanjang 8,25 km.

 

Advertisement
Warga kerja bakti menyiapkan fasilitas umum jalan dan drainase untuk pengaman lahan permukiman baru.  (Antara/Anis Efizudin)

 

Sebanyak 75 kepala keluarga yang rumahnya terdampak pembangunan proyek jalan tol Bawen-Yogyakarta mendapat ganti lahan gratis secara keseluruhan seluas empat hektare dari tokoh masyarakat setempat bernama As’ari, 60. (Antara/Anis Efizudin)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif