Teror ISIS menyeruak, polisi bertindak.
PromosiRiwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda
Telah lama simpatisan Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS) menunjukkan eksistensi di Indonesia. Setahun silam, pada hari pertama masa kampanye Pemilu 2014, Minggu (16/3/2014) pagi, mereka bahkan tercatat pernah menggelar aksi di bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta. Aman-aman saja tanpa pergerakan nyata polisi.
Kini, setelah muncul kabar adanya warga negara Indonesia (WNI) yang diduga membelot ke ISIS, barulah barisan Bhayangkara Praja itu bergerak. Mereka, Minggu (22/3/2015), melakukan penggrebekan di sejumlah lokasi terkait dugaan keterlibatan perekrutan dan pendanaan sosialisasi propaganda kelompok radikal tersebut.
Personel Densus 88/Antiteror Polri dilaporkan menggeledah kediaman Tuah Febriwansyah di Setu, Tangerang Selatan, Banten. Dari rumah Tuah Febriwansyah yang diduga terlibat dalam jaringan ISIS itu, polisi menyita sembilan handphone, uang tunai Rp8 juta dan US$5.300, dokument paspor, serta laptop.
Personel Densus 88/Antiteror Polri juga menggrebek rumah terduga teroris jaringan ISIS di Jl. Perdana Blok B No 3, Petukangan Selatan, Jakarta Selatan. Dalam penggrebekan itu, polisi juga menyita dokumen terkait perekrutan dan pendanaan anggota ISIS.
BACA JUGA :
– Densus 88 Tangkap 4 Terduga Teroris, Tablig Akbar Tangkal ISIS
– Terduga Simpatisan ISIS Penyebar Propaganda
– Simpatisan ISIS Ditangkap Polisi adalah Penyandang Dana
– Waspada! Polri Sebut Indonesia Ladang ISIS!