Foto
Senin, 12 Juni 2023 - 12:03 WIB

Tradisi Mekare-kare di Bali, Upacara Adat Penghormatan untuk Dewa Perang

Newswire  /  Burhan Aris Nugraha  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peserta saling menyerang dengan daun pandan berduri pada tradisi Mekare-kare di Desa Tenganan Pegringsingan, Karangasem, Bali, Minggu (11/6/2023). (Antara/Fikri Yusuf)

Solopos.com, KARANGASEM — Warga saling serang dengan daun pandan berduri saat mengikuti tradisi Mekare-kare atau perang pandan di Desa Tenganan Pegringsingan, Karangasem, Bali, Minggu (11/6/2023).

Tradisi setahun sekali bulan Juni itu dilakukan warga setempat sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Indra atau Dewa Perang. Desa Tenganan ini masuk salah satu desa tertua di Bali dan desa ini disebut Bali Aga.

Advertisement

Upacara Perang Pandan/Mekare-kare ini diadakan 2 hari dan merupakan bagian dari upacara Sasih Sembah, yaitu upacara keagamaan terbesar di Desa Tenganan.

Perang ini menggunakan pandan berduri diikat menjadi satu berbentuk sebuah gada, sementara untuk perisai yang terbuat dari rotan dan wajib diikuti setiap pria mulai remaja di desa ini.

Semua luka gores diobati dengan ramuan tradisional berbahan kunyit yang konon sangat ampuh untuk menyembuhkan luka.

Advertisement

 

Peserta saling menyerang dengan daun pandan berduri saat mengikuti tradisi Mekare-kare atau perang pandan di Desa Tenganan Pegringsingan, Karangasem, Bali, Minggu (11/6/2023). (Antara/Fikri Yusuf)

 

Tradisi setahun sekali itu dilakukan warga setempat sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Indra atau Dewa Perang. (Antara/Fikri Yusuf)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif