Foto
Jumat, 2 Februari 2024 - 20:31 WIB

Tradisi Nyadran Rejeban Makam Leluhur di Jangli Semarang

Newswire  /  Burhan Aris Nugraha  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga menyantap berbagai macam makanan saat mengikuti dalam tradisi Nyadran Rejeban di komplek makam Pepunden Sentono Nyai Djandjangaren, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/2/2024). (Antara/Makna Zaezar)

Solopos.com, SEMARANG — Sejumlah mengikuti tradisi Nyadran Rejeban di komplek makam Pepunden Sentono Nyai Djandjangaren, Kampung Jangli, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/2/2024).

Tradisi nyadran di makam leluhur yang rutin dilakukan setiap bulan Rajab penanggalan Jawa tersebut untuk mendoakan arwah para leluhur yang dipercaya telah menyebarkan agama Islam di daerah itu sekaligus sebagai ungkapan wujud syukur kepada Tuhan YME atas kelimpahan rejeki dari hasil pertanian.

Advertisement

Pada tradisi tersebut, warga berkumpul di area makam leluhur dan berdoa bersama dipimpin tokoh agama setempat. Usai doa bersama, warga santap bersama makanan yang dibawa.

Seorang warga menancapkan dupa saat melakukan ritual dalam tradisi Nyadran Rejeban di komplek makam Pepunden Sentono Nyai Djandjangaren, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/2/2024). (Antara/Makna Zaezar)

 

Tradisi nyadran di makam leluhur yang rutin dilakukan setiap bulan Rajeab penanggalan Jawa tersebut untuk mendoakan arwah para leluhur. (Antara/Makna Zaezar)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif