Foto
Kamis, 3 Maret 2022 - 11:15 WIB

Warga Jalani Catur Brata Penyepian, Begini Suasana Bali Saat Nyepi

Newswire  /  Burhan Aris Nugraha  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pecalang atau petugas pengamanan desa adat di Bali memantau situasi jalan raya saat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 di wilayah Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Kamis (3/3/2022). (Antara/Nyoman Hendra Wibowo)

Solopos.com, DENPASAR — Suasana tampak hening dan sepi saat warga melaksanakan Catur Brata Penyepian pada Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 di Bali, Kamis (3/3/2022).

Hanya terlihat beberapa orang Pecalang atau petugas pengamanan desa adat di Bali memantau situasi jalan raya dan sejumlah lokasi yang biasa ramai dikunjungi warga.

Advertisement

 

Pecalang atau petugas pengamanan desa adat di Bali memantau situasi di area Monumen Kapten Anumerta Ida Bagus Putu Japa saat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 di wilayah Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, Kamis (3/3/2022). (Antara/Nyoman Hendra Wibowo)

 

Baca Juga: Pengumuman! Kawasan Wisata Gunung Bromo Ditutup saat Hari Raya Nyepi

Advertisement

Pengamanan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 di desa tersebut untuk menjamin keamanan dan kelancaran umat Hindu dalam menjalani Catur Brata Penyepian dengan tidak bekerja (amati karya), tidak bepergian (amati lelungan), tidak menyalakan api (amati geni) dan tidak bersenang-senang (amati lelanguan) selama 24 jam yakni mulai Kamis (3/3/2022) pukul 06.00 WITA hingga Jumat (4/3/2022) pukul 06.00 WITA.

Pecalang berjaga di area pusat perbelanjaan saat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 di Denpasar, Bali, Kamis (3/3/2022). (Antara/Nyoman Hendra Wibowo)

 

Pengamanan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 di desa tersebut untuk menjamin keamanan dan kelancaran umat Hindu dalam menjalani “catur brata penyepian. (Antara/Nyoman Hendra Wibowo)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif