Foto
Selasa, 24 Agustus 2021 - 18:11 WIB

Warga Karanganom Klaten Terima Uang Ganti Rugi Pembangunan Tol Solo-Jogja

Ponco Suseno  /  Burhan Aris Nugraha  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga menunjukan jumlah pembayaran uang ganti rugi pembangunan jalan tol Solo-Jogja di Kadirejo, Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (24/8/2021). Tim pembebasan lahan jalan tol Solo-Jogja telah menggelontorkan UGR senilai Rp800-an miliar. Nominal tersebut untuk membebaskan lahan di 12 desa di Klaten. (Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

Solopos.com, KLATEN — Warga menerima uang ganti rugi tanah yang terdampak pembangunan jalan tol Solo-Jogja di Kadirejo, Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (24/8/2021). Tim pembebasan lahan jalan tol Solo-Jogja mencairkan uang ganti rugi (UGR) senilai Rp54,2 miliar. Uang tersebut untuk membebaskan lahan sebanyak 73 bidang di Desa Kadirejo (senilai Rp55,3 miliar) dan tujuh bidang di Desa Jungkare (senilai Rp8,9 miliar).

Hingga sekarang, tim pembebasan lahan jalan tol Solo-Jogja telah menggelontorkan UGR senilai Rp800-an miliar. Nominal tersebut untuk membebaskan lahan di 12 desa di Klaten. Belasan desa itu tersebar di Kecamatan Polanharjo, Kecamatan Delanggu, Kecamatan Ceper, dan Kecamatan Karanganom. (Solopos/Ponco Suseno)

Advertisement

 

Warga menandatangani dokumen surat pembayaran uang ganti rugi (UGR) pembangunan jalan tol Solo-Jogja di Kadirejo, Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (24/8/2021). (Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

 

Warga menunjukan jumlah pembayaran uang ganti rugi pembangunan jalan tol Solo-Jogja di Kadirejo, Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (24/8/2021). Tim pembebasan lahan jalan tol Solo-Jogja telah menggelontorkan UGR senilai Rp800-an miliar. Nominal tersebut untuk membebaskan lahan di 12 desa di Klaten. (Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

 

Advertisement
Tim pembebasan lahan jalan tol Solo-Jogja mencairkan uang ganti rugi (UGR) senilai Rp54,2 miliar. Uang tersebut untuk membebaskan lahan sebanyak 73 bidang di Desa Kadirejo (senilai Rp55,3 miliar) dan tujuh bidang di Desa Jungkare (senilai Rp8,9 miliar). (Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif