WO Ngesti Pandawa peringati delapan dasawarsa.

PromosiIwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Pentas peringatan delapan dasawarsa Wayang Orang (WO) Ngesti Pandawa di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang, Jateng, Sabtu (22/7/2017) malam. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Pentas peringatan delapan dasawarsa Wayang Orang (WO) Ngesti Pandawa di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang, Jateng, Sabtu (22/7/2017) malam. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Wayang Orang (WO) Ngesti Pandawa menginjak usia 80 tahun. Kelompok pelaku seni pertunjukan asal Madiun itu, kini tercatat sebagai salah satu dari tiga perkumpulan seniman wayang orang profesional yang bertahan di Indonesia, di samping Wayang Orang (WO) Sriwedari di Solo dan Wayang Orang (WO) Bharata di Jakarta.

Wayang Orang (WO) Ngesti Pandawa tampil dengan lakon Sugriwa Subali di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang, Jateng, Sabtu (22/7/2017) malam. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Wayang Orang (WO) Ngesti Pandawa tampil dengan lakon Sugriwa Subali di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang, Jateng, Sabtu (22/7/2017) malam. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Dalam rangka memperingati delapan dasawarsa berdirinya WO Ngesti Pandawa, Sabtu (22/7/2017) malam, para seniman wayang orang itu mementaskan lakon Sugriwa Subali. Seperti 16 tahun terakhir ini, pentas Delapan Dasawarsa WO Ngesti Pandawa tersebut digelar di Gedung Kesenian Ki Narto Sabdho, kompleks Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Jl. Sriwijaya No. 29, Kota Semarang, Jawa Tengah.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi