Solopos.com, SOLO — Umat Konghucu membakar kapal kertas pada rangkaian sembahyang King Hoo Ping di Lithang Makin Jagalan, Jebres, Solo, Minggu (21/8/2022).
PromosiAntara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar
Sembahyang King Hoo Ping yang digelar Majelis Agama Konghucu Indonesia (Makin) Solo tersebut digelar pada bulan ketujuh penanggalan Imlek (Jit Gwe) untuk mendoakan dan menghormati arwah leluhur yang telah meninggal dunia. Bakar replika kapal merupakan simbol alat transportasi bagi arwah untuk kembali ke alamnya.
Berbagai macam sesaji antara lain daging, nasi, buah-buahan, aneka jajanan pasar ditata di meja altar. Dalam sembahyang King Hoo Ping tersebut terdapat sekitar 700 nama arwah leluhur yang didoakan.