Solopos.com, LUMAJANG — Penyintas erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur secara bertahap telah menempati hunian tetap (Huntap) dan hunian sementara di tempat relokasi yang dibangun Kementerian PUPR. Warga yang telah menempati hunian tetap diharapkan dapat terus merawat dengan baik dan tidak dijual.
PromosiIjazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja
Dari total 1.951 unit Huntap yang dibangun Kementerian PUPR, pembangunan telah selesai seluruhnya dan sekitar 300 unit sudah dihuni sejak Hari Raya Idul Fitri awal Mei 2022.
Baca Juga: Penendang Sesajen di Gunung Semeru Dipidana 10 Bulan Penjara
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemerintah Kabupaten Lumajang Tengah mengupayakan penyelesaian dan ditargetkan selesai akhir Juli 2022.
Sementara itu, Gunung Semeru masih mengeluarkan asap yang tampak dari Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/6/2022).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan Gunung Semeru masih berstatus level tiga atau siaga dan mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Curah Kobokan atau aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak karena berpotensi terdampak perluasan awan panas.