Pertanian Jateng memasuki musim tanam lagi.

PromosiIjazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Petani mencabuti benih padi yang ia produksi untuk ditanam di Leyangan, Kabupaten Semarang, Jateng, Rabu (25/1/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Petani mencabuti benih padi yang ia produksi untuk ditanam di Leyangan, Kabupaten Semarang, Jateng, Rabu (25/1/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Musim kemarau basah tahun 2016 lalu membuat sebagian insan pertanian Jawa Tengah (Jateng) seolah-olah tak henti menanam padi. Setelah musim beralih ke penghujan, kini petani di sebagian wilayah Jateng kembali memasuki musim tanam padi.

Petani membawa benih padi yang ia produksi untuk ditanam di Leyangan, Kabupaten Semarang, Jateng, Rabu (25/1/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Petani membawa benih padi yang ia produksi untuk ditanam di Leyangan, Kabupaten Semarang, Jateng, Rabu (25/1/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Kantor Berita Antara, Rabu (25/1/2017), mendokumentasikan aktivitas insan pertanian di Leyangan, Kabupaten Semarang, Jateng mencabuti lalu membawa benih padi yang mereka produksi untuk ditanam di lahan pertanian basah setempat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata upah nominal buruh tani pada Desember 2016 naik 0,23% dari Rp48.517/hari menjadi Rp48.627/hari, sementara upah riil turun 0,19% dari Rp37.142/hari menjadi Rp37.072/hari.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi