Solopos.com, SEMARANG — Warga berkumpul untuk berdoa bersama dalam tradisi Nyadran di kompleks Pemakaman Umum Sentono, Kelurahan Ngijo, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (2/2/2023).

PromosiMimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Dalam tradisi yang telah dilakukan turun temurun tersebut, warga melakukan penyembelihan hingga 31 ekor kambing, memasak daging, berdoa bersama dan berziarah ke petilasan tokoh ulama setempat KH Asyari serta makam keluarga pada bulan Rajab penanggalan Hijriyah.

Tradisi itu sebagai wujud rasa syukur warga atas limpahan rezeki yang diberikan Allah SWT sekaligus dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan.

 

Warga berkumpul untuk berdoa bersama dalam tradisi Nyadran di kompleks Pemakaman Umum Sentono, Kelurahan Ngijo, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (2/2/2023). (Antara/Aji Styawan)

 

Foto udara warga  memasak daging kambing untuk dibagikan kepada peziarah dalam tradisi Nyadran di kompleks Pemakaman Umum Sentono, Kelurahan Ngijo, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (2/2/2023). (Antara/Aji Styawan)

 

Warga berdoa di petilasan tokoh ulama KH Asyari dalam tradisi Nyadran di kompleks Pemakaman Umum Sentono, Kelurahan Ngijo, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (2/2/2023). (Antara/Aji Styawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi