Solopos.com, BANYUWANGI — Petarung saling mencambuk lawannya dalam tradisi Tiban di Tamanagung, Cluring, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (3/10/2023). Tradisi Tiban tersebut digelar sebagai tradisi meminta hujan saat musim kemarau.

PromosiSkuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Tradisi Tiban merupakan tradisi tarung cambuk yang dimainkan dua orang laki-laki secara bergantian dengan bertelanjang dada dan telah dilakukan secara turun temurun.

Tradisi itu diikuti ratusan peserta dengan membawa satu senjata berupa cambuk dari lidi daun lontar dililit bilah bambu apus. Peserta hanya boleh mencambuk sebanyak 3 kali di bagian kanan peserta lain.

Panitia menata cambuk dari lidi daun lontar dililit bilah bambu apus yang digunakan dalam tradisi Tiban di Tamanagung, Cluring, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (3/10/2023). (Antara/Budi Candra Setya)

 

Tradisi Tiban tersebut digelar sebagai tradisi meminta hujan saat musim kemarau. (Antara/Budi Candra Setya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi