Solopos.com, PANDEGLANG — Gelombang tinggi disertai angin kencang menerjang kawasan Teluk Labuan, Pandeglang, Banten, Minggu (6/2/2022). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau masyarakat agar mewaspadai adanya gelombang tinggi yang terjadi di perairan Selat Sunda akibat dampak erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK).

PromosiStrategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sementara itu, dampak aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) serta cuaca buruk membuat ratusan kapal nelayan bersandar tidak melaut di Teluk Labuan, Pandeglang, Banten, Minggu (6/2/2022). Menurut nelayan setempat sudah seminggu terakhir ini tidak melaut di perairan Selat Sunda.

 

Gelombang tinggi disertai angin kencang menerjang kawasan Teluk Labuan, Pandeglang, Banten, Minggu (6/2/2022). (Antara/Muhammad Bagus Khoirunas)

 

Baca Juga: Benarkah Letusan Gunung Krakatau Membelah Pulau Jawa & Sumatra?

Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi sebanyak sembilan kali pada Jumat (4/2/2022). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mencatat erupsi terjadi pada pukul 09:43, 10:25, 10:28, 12:46, 13:00, 13:31, 13:41, 14:46 dan 17:07 WIB.

Erupsi tersebut memiliki tinggi kolom abu berkisar 800-1.000 meter di atas puncak dan warna kolom kelabu-hitam tebal.

 

Warga melintas di depan kapal nelayan yang bersandar saat tidak melaut di Teluk Labuan, Pandeglang, Banten, Minggu (6/2/2022). (Antara/Muhammad Bagus Khoirunas)

 

Warga beraktivitas di bibir pantai saat ombak dan angin kencang menerjang kawasan Teluk Labuan, Pandeglang, Banten, Minggu (6/2/2022). (AntaraMuhammad Bagus Khoirunas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi