Solopos.com, BANYUWANGI — Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar Festival Kitab Kuning di Gedung Juang selama tiga hari mulai Kamis (10/3) hingga Sabtu (12/3) sebagai wahana menunjukkan kekayaan intelektual pesantren di wilayah setempat.

PromosiSantri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Pameran tersebut sebagai upaya mengenalkan kitab kuning yang menjadi bagian kesejarahan, keagamaan dan kebudayaan Banyuwangi.

Festival Kitab Kuning dilaksanakan selama tiga hari dengan berbagai kegiatan, antara lain peluncuran kitab kuning karya kiai-kiai Banyuwangi, pameran dan serangkaian ngaji kitab, bedah buku, serta diskusi.

 

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani (kanan) bersama sejumlah Kiai melihat naskah kuno yang dipamerkan pada Festival Kitab Kuning di Gedung Djuang 45 Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (10/3/2022) malam. (Antara/Budi Candra Setya)

 

Baca Juga: Temui Gus Baha, Ganjar Dipuji Cara Baca Kitab Kuning

Ada beberapa kitab dalam festival itu, di antaranya Nadzam Aqidah karya K.H. Abdullah Faqih; Bayanul Mubhamat karya K.H. Harun Abdullah; Syair Nasehat karya K.H. Abbas Hasan; Syiir Safinah karya K.H. Dimyati Syafi’i; Syair Ulan Handadari karya K.H. Muhammad Zubairi sampai Tafsir Suratil Fatihah karya K.H. Suhaimi Rafiudin.

 

Pengunjung melihat naskah kuno yang dipamerkan pada Festival Kitab Kuning di Gedung Djuang 45 Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (10/3/2022) malam. (Antara/Budi Candra Setya)

 

Pameran sebagai upaya mengenalkan kitab kuning yang menjadi bagian kesejarahan, keagamaan dan kebudayaan Banyuwangi. (Antara/Budi Candra Setya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi