Solopos.com, DEMAK — Warga korban banjir menjemur barang rumah tangga yang masih bisa diselamatkan pascabanjir yang merendam rumah mereka di Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu (18/2/2024).

PromosiOngen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Meskipun banjir yang merendam Kecamatan Karanganyar sejak 10 hari lalu akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan yang berhasil ditangani Kementerian PUPR berangsur surut, namun sejumlah titik permukiman masih ada yang terendam hingga sekitar 1 meter.

Tercatat masih ada 25 desa di tiga kecamatan yang masih terdampak banjir antara lain di Kecamatan Karanganyar, Gajah, dan Mijen.

Warga yang mulai kembali ke rumah masing-masing membutuhkan air bersih untuk pembersihan rumah, pakaian, dan peralatan pembersih rumah.

Jalan Demak-Kudus yang menjadi akses mobilitas utama wilayah pantura juga sudah bisa dilewati kendaraan kecil dengan kecepatan terbatas, sementara untuk kendaraan jenis truk tronton masih dilarang untuk melintas sebab di jalur tersebut masih terdapat tenda pengungsi mandiri warga.

 

Warga mencuci baju yang terendam banjir menggunakan air sungai sekitar jalur pantura Demak pascabanjir di Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu (18/2/2024). (Antara/Aji Styawan)

 

Seorang warga menunjukkan sejumlah dokumen penting yang terendam banjir di Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu (18/2/2024). (Antara/Aji Styawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi