Solopos.com, SOLO — Pekerja dari Kelompok Wanita Tani (KWT) mengecek kumbang di dalam boks budi daya ulat Jerman (Zophobas Morio) di Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Pucangsawit, Jebres, Solo, Selasa (20/6/2023).

PromosiPembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Budi daya ulat Jerman dilakukan oleh KWT karena banyaknya minat pembeli untuk pakan burung dan ikan hias.

Kelompok ini menjual ulat Jerman dengan harga Rp35.000 hingga Rp40.000/kg. Kelompok ini memiliki 15 boks yang tiap-tiap boks berisi 125 ekor kumbang ulat Jerman.

Proses budidaya dilakukan dengan menunggu ulat jerman dewasa (umur 6 bulan) kemudian dilakukan proses karantina untuk menjadi kepompong dan membutuhkan waktu 21 hari hingga 28 hari untuk menjadi kumbang ulat Jerman dan menunggu bertelur untuk menjadi ulat Jerman dan menunggu bertelur untuk menjadi ulat Jerman.

 

Anggota kelompok tani merawat kumbang di dalam boks budidaya di Kawasan Rumah Pangan Lestari, Pucangsawit, Solo, Selasa (20/6/2023). (Solopos/Joseph Howi Widodo)

 

Pekerja menunjukan ulat Jerman yang dikarantina didalam gelas plastik yang akan menjadi kumbang di Kawasan Rumah Pangan Lestari, Pucangsawit, Solo, Selasa (20/6/2023). (Solopos/Joseph Howi Widodo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi