KPK Geledah Rumah di Badung Bali Terkait Dugaan Korupsi Kemenaker

KPK Geledah Rumah di Badung Bali Terkait Dugaan Korupsi Kemenaker

Newswire ,

Burhan Aris Nugraha Jumat, 8 September 2023 - 09:24 WIB

SOLOPOS.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah terkait penyidikan perkara dugaan korupsi pengadaan sistem proteksi tenaga kerja Indonesia (TKI) di kawasan Mengwi, Badung, Bali, Kamis (7/9/2023). (Antara/Fikri Yusuf)

SOLOPOS.COM - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mmeriksa berkas saat penggeledahan sebuah rumah di kawasan Mengwi, Badung, Bali, Kamis (7/9/2023). (Antara/Fikri Yusuf)

SOLOPOS.COM - Penggeledahan dilakukan untuk melanjutkan proses pengumpulan alat bukti terkait dugaan kasus korupsi pengadaan sistem proteksi TKI di lingkungan Kementerian Tenaga Kerja tahun 2012. (Antara/Fikri Yusuf)

Solopos.com, BADUNG — Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah sebuah rumah terkait dengan penyidikan perkara dugaan korupsi pengadaan sistem proteksi tenaga kerja Indonesia (TKI) di kawasan Mengwi, Badung, Bali, Kamis (7/9/2023).

PromosiStrategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Penggeledahan dilakukan untuk melanjutkan proses pengumpulan alat bukti setelah pada Senin (4/9/2023) lalu KPK melakukan pemeriksaan terhadap mantan Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) Reyna Usman dalam dugaan kasus korupsi pengadaan sistem proteksi TKI di lingkungan Kementerian Tenaga Kerja tahun 2012.

Proses penggeledahan di rumah tersebut berlangsung sekitar 1,5 jam. Usai penggeledahan, petugas KPK meninggalkan lokasi dengan membawa satu koper diduga berisi berkas.

Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mmeriksa berkas saat penggeledahan sebuah rumah di kawasan Mengwi, Badung, Bali, Kamis (7/9/2023). (Antara/Fikri Yusuf)

Penggeledahan dilakukan untuk melanjutkan proses pengumpulan alat bukti terkait dugaan kasus korupsi pengadaan sistem proteksi TKI di lingkungan Kementerian Tenaga Kerja tahun 2012. (Antara/Fikri Yusuf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.