Solopos.com, SOLO — Pedagang memotret produk fesyen sebagai kebutuhan konten electronic dan social commerce mereka di salah satu kios pusat perbelanjaan kain dan produk fesyen di Solo, Rabu (2/8/2023).

PromosiUniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Tren belaja online membuat semakin sedikitnya masyarakat yang berkunjung dan berbelanja ke pasar maupun toko offline, berdampak aktivitas pasar lebih banyak terjadi di ruang virtual e-commerce.

Electronic dan social commerce menjadi sarana penjualan online para pedagang di era digital.

Shopee, Tokopedia, dan TikTok Shop menjadi tiga platform utama para pedagang menjajakan dagangannya secara virtual untuk menjangkau pasar lebih luas. Pasar mereka kini mampu menjangkau luar negeri lewat perdagangan lintas batas atau cross-border selling.

Meski begitu, perdagangan lintas batas ini membuat para pedagang rentan dengan masuknya produk impor dari penjual luar negeri.

Banyak pengguna e-commerce lebih mudah mengakses produk fesyen dan aksesoris buatan China sehingga impor dari negara tersebut lewat online shopping semakin tidak terkendali.

Pedagang menawarkan produk fesyen lewat live selling di salah satu kios Benteng Trade Center (BTC), Solo, Rabu (2/8/2023). (Solopos/Joseph Howi Widodo)

 

Pedagang melayani konsumen melalui electronic Commerce di dalam kios Benteng Trade Center (BTC), Solo, Rabu (2/8/2023). (Solopos/Joseph Howi Widodo)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi