Solopos.com, YOGYAKARTA — Pelaku usaha bakpia menyatakan selama masa pandemi Covid-19 produksi bakpia yang merupakan salah satu oleh-oleh khas Yogyakarta menurun sekitar 90 persen dari 500 dus per minggu menjadi 50 dus per minggu menyusul minimnya permintaan. Penerapan PPKM darurat hingga Level 4 membuat kunjungan wisata di Yogyakarta menurun yang mempengaruhi penjualan di pusat oleh-oleh.

PromosiVonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

 

Pekerja memproduksi bakpia di Bakpia Pathok 526 Sedulur, Ngampilan, Pathuk Sanggrahan, Yogyakarta, Jumat (27/8/2021). (Antara/Andreas Fitri Atmoko)

 

Pelaku usaha bakpia menyatakan selama masa pandemi Covid-19 produksi bakpia yang merupakan salah satu oleh-oleh khas Yogyakarta itu menurun sekitar 90 persen dari 500 dus per minggu menjadi 50 dus per minggu menyusul minimnya permintaan. (Antara/Andreas Fitri Atmoko)

 

Pekerja memproduksi bakpia di Bakpia Pathok 526 Sedulur, Ngampilan, Pathuk Sanggrahan, Yogyakarta, Jumat (27/8/2021). Penerapan PPKM darurat hingga Level 4 juga membuat kunjungan wisata di Yogyakarta menurun yang mempengaruhi penjualan di pusat oleh-oleh. (Antara/Andreas Fitri Atmoko)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi