Tabrakan Tim Jupiters yang terjadi di Langkawi telah berlalu. Keluarga pun menyabut penerbang-penerbang terbaik dari TNI AU tersebut.

PromosiSkuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Harianjogja.com, SLEMAN-Rabu (18/3/2015) pagi, enam pesawat KT-1B Woong Bee, tiba di Lanud Adisutjipto, Sleman. Pesawat yang dipakai oleh tim aerobatik kebanggaan TNI AU ini terpaksa kembali ke homebase lebih awal karena dua pesawat mengalami kecelakaan udara di Langkawi, Malaysia.

Harian Jogja/Gigih M. Hanafi Salah satu anggota Tim Jupiters dipeluk istri usai mendarat di Lapangan Udara Adisutjipto, Sleman, Rabu (18/3/2015). Enam pesawat KT-1B Wong Bee milik TNI AU kembali ke Jogja dari Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA) Exhibition 2015, setelah insiden dua pesawat mengalami kecelakaan saat latihan pada pameran dirgantara pada, Minggu (15/3/2015).

Harian Jogja/Gigih M. Hanafi Salah satu anggota Tim Jupiters dipeluk istri usai mendarat di Lapangan Udara Adisutjipto, Sleman, Rabu (18/3/2015). Enam pesawat KT-1B Wong Bee milik TNI AU kembali ke Jogja dari Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA) Exhibition 2015, setelah insiden dua pesawat mengalami kecelakaan saat latihan pada pameran dirgantara pada, Minggu (15/3/2015).

Langit Jogja tampak cerah. Namun, lebih dari 30 menit tidak ada lalu lalang si burung besi. Kemudian, tepat pukul 09.44 WIB, enam pesawat bercorak merah melintas dengan ketinggian sekitar 1.500 kaki di atas Lanud Adisutjipto. Keenam pesawat The Jupiters tersebut membentuk formasi konvensional dengan meninggalkan awan putih di belakangnya.

“Merinding saya, terharu,” ujar Mayor Hamdi Londong, Kapentak Lanud Adisutjipto secara spontan ketika melihat The Jupiter tiba-tiba Fly Pass.

“Saya juga ini pak,” ucap Dansatwan POM AU Lanud Adisutjipto, Letda FA. Sitanggang sembari menunjukkan bahu kirinya. Kedua perwira ini ditugaskan untuk memandu sekitar 35 wartawan yang akan mengabadikan saat-saat The Jupiters parkir di selter.

The Jupiters sedang menjadi perhatian karena insiden bertabrakan dalam geladi bersih Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA) 2015 di Malaysia, Minggu (15/3/2015) lalu. Tim aerobatik ini tidak jadi unjuk gigi dan harus pulang lebih awal ke Tanah Air. The Jupiters melewati beberapa lanud dari Medan hingga Jakarta dan Rabu kemarin tiba di Lanud Adisutjipto.

Setelah mendarat, sekitar pukul 09.48 WIB, secara perlahan pesawat latih dasar itu mulai memasuki selter KT-1B Woong Bee. Secara beriringan dari depan ke belakang yaitu pesawat Jupiter 1 dengan nomor ekor LD-0115, Jupiter 2 berekor LD-0116 disusul Jupiter 3 berseri ekor LD-0108 dan Jupiter 4 dengan nomor LD-0111. Pesawat Jupiter 5 dan 6 tidak bisa tiba di hanggar seperti lainnya karena terlibat kecelakaan. Keduanya digantikan oleh dua pesawat cadangan lainnya dengan nomor 7 berekor LD-0113 dan pesawat nomor 8 dengan ekor LD-0112. Pesawat pertama hingga keempat dibawa oleh para anggota Jupiter Aerobatic Team (JAT). Sisanya dikemudian anggota cadangan.

Harian Jogja/Gigih M. Hanafi Leader Tim The Jupiters, Mayor Pnb Feri Yunaldi memeluk istri usai mendarat di Lapangan Udara Adisutjipto, Sleman, Rabu (18/3/2015). Enam pesawat KT-1B Wong Bee milik TNI AU kembali ke Jogja dari Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA) Exhibition 2015, setelah insiden dua pesawat mengalami kecelakaan saat latihan pada pameran dirgantara pada, Minggu (15/3/2015).

Harian Jogja/Gigih M. Hanafi Leader Tim The Jupiters, Mayor Pnb Feri Yunaldi memeluk istri usai mendarat di Lapangan Udara Adisutjipto, Sleman, Rabu (18/3/2015). Enam pesawat KT-1B Wong Bee milik TNI AU kembali ke Jogja dari Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA) Exhibition 2015, setelah insiden dua pesawat mengalami kecelakaan saat latihan pada pameran dirgantara pada, Minggu (15/3/2015).

Flight Leader The Jupiters Letkol Pnb Feri Yunaldi berada di urutan terdepan dan masuk ke selter pertama kali. Selanjutnya keenamnya mematikan mesin secara bersamaan. Saat itulah momentum keharuan mulai terjadi. Pria berkode “Mirage” itu keluar dari kokpit KT-1B Woong Bee lebih awal setelah kanopi tersibak ke samping kanan badan pesawat.

Tidak ada tepuk tangan, semua lebih banyak diam. Beberapa kata mengalun samar. Bahkan ketika itu suara handy talky para anggota POM AU yang mengawal wartawan, terdengar senyap.

Feri Yunaldi menerima jabatan tangan Wadankodikau, Marsma TNI Asep Adang Supriyadi. Tangan kiri Feri sempat menyeka anggota tubuhnya bagian mata. Lalu keduanya berpelukan. Asep Adang berkali-kali menepuk punggung Feri. Jenderal bintang satu itu menghampiri satu persatu seluruh penerbang The Jupiters.

Beberapa penerbang termuda The Jupiters seperti Kapten Pnb Idam Satria dan Kapten Pnb Made Yogi tampak berkaca-kaca menerima semangat dari atasannya. Keduanya adalah penerbang Jupiter 2 dan Jupiter 3 yang baru berumur 30 tahun.

Lalu mereka disambut anggota keluarga. Beberapa istri penerbang sempat menitikkan air mata. Di balik keharuan itu ada yang spesial bagi Kapten Made Yogi . Selain disambut istrinya Ida Ayu Nyoman Wulan Cahyani dan anak pertamanya Gede Bagus Agastya Krsna, pemilik kode “Raider” ini juga disambut oleh bayi mungil yang baru lahir ketika dirinya masih bertugas di LIMA 2015.

“Pak Made istrinya melahirkan saat beliau bertugas di Malaysia,” ujar Londong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi