SOLOPOS.COM - Pekerja menjemur makanan olahan tomat rasa kurma atau Torakur di Ampelgading, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (7/4/2022). (Antara/Aji Styawan)
SOLOPOS.COM - Pekerja memproduksi makanan olahan tomat rasa kurma atau Torakur di industri rumahan Torakur Ngesti di Ampelgading, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (7/4/2022). (Antara/Aji Styawan)
SOLOPOS.COM - Pemilik industri makanan olahan tomat rasa kurma atau Torakur, Ngesti, menunjukkan produk Torakur yang sudah dikemas di Ampelgading, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (7/4/2022). (Antara/Aji Styawan)
SOLOPOS.COM - Produksi makanan alternatif sajian saat berbuka puasa maupun oleh-oleh khas Bandungan, Kabupaten Semarang tersebut sempat berhenti akibat pandemi COVID-19, (Antara/Aji Styawan)
Solopos.com, SEMARANG —Pelaku UMKM oleh-oleh khas Bandungan memproduksi makanan olahan tomat rasa kurma atau Torakur di sebuah industri rumahan Torakur Ngesti di Ampelgading, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (7/4/2022).
Produksi makanan alternatif sajian saat berbuka puasa maupun oleh-oleh khas Bandungan, Kabupaten Semarang seharga Rp20.000 hingga Rp40.000 per bungkus tersebut sempat berhenti akibat pandemi Covid-19
Kini manisan buah tomat tersebut kembali produksi dengan adanya pesanan dari Pemprov Jawa Tengah dan Pemkab Semarang sebagai upaya membangkitkan UMKM lokal yang terdampak pandemi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.