Solopos.com, JAYAPURA — Bangkit dan menang bersama menuju masa depan, demikain pesan yang tertangkap dalam upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua di Stadion Lukas Enembe, Sentani, Jayapura, Sabtu malam 2 Oktober tadi.
PromosiKomeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali
Di hadapan sekitar delapan ribu atau 20 persen dari kapasitas penuh stadion, tarian tradisional bertuliskan Selamat Datang Papua membuka awal rangkaian pertunjukan.
Aneka pertunjukkan seni budaya yang bernuansa dinamis tersaji di stadion yang juga disebut Stadion Utama Papua Bangkit dan Stadion Harapan.
Suguhan tarian adat kembali hadir dan menjadi daya tarik di antara penampilan sejumlah selebritas yang memeriahkan pembukaan PON pertama di Papua itu.
Tarian dari lima wilayah adat di Papua dalam pembukaan itu mencerminkan keberagaman Papua sebagai rumah dari ratusan suku yang mempunyai seni dan budaya berbeda.
Lima wilayah adat yang ditunjukkan dalam tarian itu adalah adat Tabi Manta, adat Saereri, adat La Pago, adat Mee Pago, dan adat Anim Ha.
Beragam wilayah adat, PON menjadi ajang persatuan dalam kompetisi guna menang bersama menuju masa depan.